
Seringkali muncul banyak pertanyaan di benak seseorang yang ingin mulai merintis bisnis. Jenis peluang usaha apa yang harus ditekuni, bagaimana cara memulainya, dan bagaimana cara yang efisien untuk menangani suatu bisnis. Memulai bisnis memang menjadi hal yang gampang gampang susah untuk dilakukan.
Bisnis yang banyak menjadi pilihan orang seperti #bisnis kuliner, biasanya memang menjanjikan BEP yang cepat. Namun hal tersebut hanya dapat dicapai bila bisnis kuliner yang dijalankan berhasil bertahan dalam menghadapi persaingan. Sementara bisnis yang jarang digeluti oleh orang lain mungkin menawaran produk atau jasa yang belum familiar bagi khalayak ramai. Hal ini juga dapat menimbulkan risiko sendiri, yakni bisnis tidak dilirik oleh masyarakat.
Lantas apa saja kiat-kiat yang perlu dilakukan untuk memulai bisnis dengan lancar dan sukses?
Tentu saja harus menyesuaikan dengan nilai tambah yang bisa diperoleh pelanggan ketika menggunakan produk bisnis kita. Pelanggan tentu akan kembali menggunakan produk bisnis yang punya nilai tambah bagi mereka. Untuk itu mari menyimak beberapa tips bisnis untuk mempelajari apa definisi nilai tambah dalam suatu bisnis:
Artikel lain: Pentingnya pengetahuan hukum bagi seorang pengusaha
1. Kenali Definisi Nilai Tambah Dalam Konsep Bisnis
Nilai tambah yang dimaksud dalam konsep bisnis adalah nilai tambah yang mampu memberikan benefit lebih bagi pelanggan. Anda harus kembali lagi pada pertanyaan klasik “Kelebihan apa yang pelanggan dapatkan bila mereka menggunakan produk bisnis anda?”. Contoh konkret dari suatu nilai tambah adalah keberadaan bisnis-bisnis kuliner yang menyajikan makanan berporsi jumbo dengan harga yang terjangkau.
Dengan harga dan jenis makanan yang sama, tentu calon pelanggan akan lebih memilih bisnis yang satu ini dibandingkan dengan mencoba menu makanan dari bisnis lainnya. Calon pelanggan akan merasakan sensasi kepuasan tersendiri ketika menyantap makanan berporsi jumbo dengan harga yang pas di kantong. Hal ini akan membuat para pelanggan merasa senang dan merekomendasikan bisnis anda pada kerabat-kerabat mereka yang lain.
2. Amati, Tiru, dan Modifikasi (ATM)
Meniru bukanlah suatu hal yang buruk. Apalagi bila yang ditiru merupakan contoh bisnis yang sukses. Namun patut dipahami bahwa meniru secara keseluruhan tentu bukanlah suatu hal yang baik. Diperlukan inovasi untuk menyempurnakan hal-hal yang anda tiru dari suatu bisnis. Mungkin menurut anda bisnis yang anda tiru tersebut sudah merupakan bisnis sukses yang mampu meraup banyak omset setiap harinya. Tapi tentunya suatu bisnis senantiasa memerlukan inovasi berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan para pelanggannya.
Misalnya saja, anda begitu tertarik dengan usaha percetakan dan fotokopi di sekitar kantor anda. Para operator cetak dan fotokopi tersebut begitu terampil dalam mengolah permintaan para pelanggannya. Alhasil, di tempat yang begitu sempit dan panas mereka selalu kebanjiran order dan mampu menyelesaikan order-order tersebut dengan tepat waktu.
Nah, disinilah anda dapat mencuri keunggulan bisnis percetakan dan fotokopi tersebut. Rupanya ketepatan waktu dan jumlah kesalahan cetak yang minimal menjadi kunci sukses dalam menjalankan usaha percetakan dan fotokopi. Maka anda dapat merintis suatu bisnis berdasarkan keunggulan yang anda pelajari dari bisnis langganan anda terdahulu. Sebagai tambahan, buatlah tempat bisnis senyaman mungkin dengan tambahan AC dan ruang gerak yang lebih luas. Lengkapi bisnis anda dengan fasilitas lain seperti laminating, penjualan alat-alat tulis, fasilitas burn dan scan file serta tambahan lainnya.
Artikel lain: 6 Ide bisnis rumahan untuk ibu rumah tangga
3. Blue Ocean atau Red Ocean?
Strategi blue ocean (lautan biru) belakangan ini banyak dilirik oleh para pebisnis. Strategi yang satu ini berfokus pada diferensiasi usaha, sehingga seorang pebisnis akan mendefinisikan ulang produk bisnisnya menjadi sebuah bisnis dengan kategori yang baru. Namun perlu diingat bahwa anda harus berhati-hati agar langkah tersebut tidak membuat bisnis Anda tampak seperti berada dalam “kolam” dan kurang dapat menarik minat pelanggan.
Strategi yang lebih tepat dikembangkan adalah strategi red ocean yang memerlukan action konkret. Yakinkanlah pelanggan bahwa produk anda lebih unggul dibandingkan dengan produk dari kompetitor lainnya. Contoh nyatanya adalah pemasaran produk margarine untuk pertama kalinya. Margarine saat itu menjanjikan harga yang lebih murah dan kandungan gizi yang lebih sehat daripada mentega. Namun ternyata masyarakat tak dapat memahami keunggulan tersebut.
Mentega yang berwarna kuning dianggap sebagai suatu produk yang berbeda dengan margarine yang berwarna putih. Karena penjualannya yang gagal, produk margarine akhirnya dimodifikasi dengan warna yang sama dengan mentega. Persamaan secara fisik tersebut akhirnya mampu mendongkrak penjualan produk margarine.
Hal yang terpenting dalam memulai suatu bisnis adalah melakukan riset pasar kecil-kecilan secara real. Anda wajib memahami produk bisnis apa yang mampu berkembang dan menyerap daya beli pasar secara optimal. Sehingga semua inovasi yang anda lakukan dapat fokus pada tujuan yang sama. Demikianlah tips bisnis kali ini, semoga tips ini bermanfat bagi anda yang mulai fokus untuk merintis bisnis.
Baca juga: Bob Sadino ~ Pengusaha nyentrik nan inspiratif
Tonton video singkat dari Warta UBaya tentang pentingnya kreativitas dalam banyak hal, termasuk dalam berbisnis.